Buat Kamu, dari Si Pendiam

Entah apa yang telah saya pikirkan. Untuk kesekian kali, saya memikirkannya.
Ucapan kamu. Kamu, entah siapa kamu.
Tapi saya tahu kamu adalah seseorang (atau sebagian) dari mereka.

"Iya gue diceritain sama temen (di sekolah) lo (entah mungkin itu kelas?) kalo lo pendiem."

..okay?

 "bacotnya di dumay (-dunia maya) doang."

And a bitch had bitching behind my back...

***
Apa salahnya menjadi orang yang tidak banyak bicara? Apa kamu pernah menemukan orang yang tidak banyak bicara itu membunuhmu? Lalu, di dunia maya apakah saya berbicara atau saya menulis? Pantaskan kata 'bacot', 'rame', 'ngomong', dll  kamu gunakan ketika saya sedang menulis di dunia maya? Lalu apa salahnya jika saya banyak menulis di dunia maya? Apa itu mengganggu popularitasmu? Apa saya mengancam jiwamu? Lalu, adakah masalah dengan apa yang saya lakukan?

Jika saya tidak berbicara banyak denganmu, apa artinya saya melakukan hal yang sama terhadap semua orang? Jika saya sering menulis sesuatu di dunia maya, apakah selalu apa yang saya tulis itu untukmu? Lalu apakah pernah ada tulisan-tulisan saya di dunia maya yang mengusikmu? Kawan, tulisan saya di dunia maya adalah apa yang benar-benar saya pikirkan. Dan menuliskannya adalah suatu kesenangan saya untuk mencurahkan pemikiran-pemikiran tersebut. Dan apa yang saya tulis tidak semata-mata untuk mendapat perhatian, tapi itulah cara saya menuangkan segala gejolak di pikiran ini. Jika kamu gemar berbicara, maka berbicaralah. Tapi saya lebih suka menulis untuk menuangkan apa yang saya pikirkan. Dan dunia maya menyediakan segala sarananya. 

Saya menghargai orang-orang yang pintar berbicara di depan umum, dan saya sangat suka dengan mereka. Tapi saya membenci orang-orang yang suka berbicara, namun di setiap pembicaraannya hanya kata-kata yang menyakiti hati orang lain dan tidak pernah memikirkan lingkungan sekitar. Mulut ini sarana untuk menyampaikan hal yang baik-baik, tapi bila tidak dijaga seperti mulutmu, itu bagaikan lubang buaya yang terhubung ke lubang setan. Jadi lebih baik menutupnya atau intropeksi sajalah, apakah kamu (yang tidak pendiam seperti saya) sudah menggunakan mulut sebaik-baiknya?

Ini adalah bentuk apresiasi saya terhadap kamu. Iya.. kamu.