Tell me, I am not a Poet

Beberapa hari yang lalu gua nemu di Twitter si @bene_dion yang urutan kelima di Stand Up Comedy 3 ngetuits dua larik puisi, kayak gini:


Gua suka banget lariknya! Tiba-tiba gua kangen bikin puisi dan ini dua puisi yang gua bikin, puisi pertama dua larik awalnya diambil dari tuit benedion diatas dan yang satunya inspirasi dari fakta bahwa burung merpati itu tidak pernah lupa wajah manusia.
_______________________________________________

SEPI
aku sungguh menyukai suara sepi
dimana diam menceritakanku banyak hal
dan mengajakku lari dari kepeningan
mengajariku bagaimana cara untuk tenang

aku sungguh menyukai suara sepi
dimana menjadi sendiri adalah sebuah pilihan
yang mengenaliku pada diriku sendiri
untuk sekadar membincangkan caranya mandiri

aku sungguh menyukai suara sepi
dimana menarik diri dari keramaian merupakan kesenangan
dan sejenak terhindar dari perang antar suara
yang tak berasa, yang tak ingin ku dengar

aku sungguh menyukai suara sepi
yang menemaniku pada ketentraman jiwa
menuju asa yang besar

_______________________________________________

AKU DAN PEMAAFAN

aku mengenalmu, bagai merpati mengenali wajah manusia
sejauh apapun ku pergi, aku mengenalimu
aku bahkan selalu mengenalimu, walau kau usir jauh aku

aku mengingatmu, bagai merpati yang tak pernah lupa wajah manusia
bagai merpati yang tak sengaja mengingat wajah manusia
aku mengingatmu bukan keinginanku

aku mengenali dan mengingatmu, sejauh apapun ku pergi
untuk ceritaku pada fajar yang cerah
dikala malam, ketika mengenalmu

aku mengenalimu sebagai kesalahan yang termaafkan
aku memaafkan semua
hanya saja aku merpati yang tak pernah lupa

_______________________________________________

Sorry for being sooooo poetic.
Gue pujangga.